Beberapa kali saya dapat masukan dari teman2 untuk nulis tips traveling pertama kali, khususnya teman saya yang bernama Devi (nama sendiri dirahasiakan, tapi nama teman dijual...Wkwkwk). Buat yang udah biasa traveling, apalagi solo traveling, mungkin postingan ini ga penting atau malahan ngaco...Muahahaha...*ketawa jahat* . Ga apa2, namanya juga tips traveling suka2, jadi ya suka2 saya aja mau nulis tips apa :p .Tapi buat yang mau mulai traveling, semoga tulisan ini bisa sedikit membantu :)
Berikut ini hal-hal yang selalu saya lakukan dan menurut saya penting untuk dipersiapkan sebelum melakukan traveling :
1. Tetapkan tujuan traveling, mau kemana dan sama siapa.
Saya sering denger orang yang antusias pengen traveling dan nanya persiapan apa yang diperlukan, tapi pas ditanya kemana jawabnya "kemana aja". Yeeyy... Buat saya jawaban kaya gitu sama kaya orang bilang mau kuliah, tapi pas ditanya jurusan apa, jawabnya apa aja -__-" . Kenapa tujuan traveling itu penting? Karena bisa jadi beda tujuan itu beda persiapannya, sama kaya kuliah beda jurusan ya beda mata kuliahnya. Traveling ke kota besar macam Singapura bisa jadi beda persiapannya dengan traveling ke pegunungan terpencil, baik dari sisi budget, fasilitas, informasi, dsb. Dan kalau kita traveling ke luar negeri, jangan lupa yang paling penting adalah paspor, untuk amannya pastikan masa berlakunya masih > 6 bulan.
Selain menetapkan tujuan, tentukan juga sama siapa. Pergi sama siapa juga harus diperhitungan loh. Emang kalau makin banyak teman bisa jadi biaya semakin ringan karena bisa dibagi, tapi apakah teman kamu itu orang yang tepat untuk traveling bareng? Jangan sampai nanti di tempat tujuan malah ribut karena yang satu mau belanja, yang satu mau ke pantai. Ingat, makin banyak kepala, makin banyak juga pemikirannya. Kalau emang terpaksa traveling bareng orang yang seleranya beda, sepakati dari awal, apa mau saling nemenin, atau ada waktu tertentu untuk jalan masing2.
Saya sering denger orang yang antusias pengen traveling dan nanya persiapan apa yang diperlukan, tapi pas ditanya kemana jawabnya "kemana aja". Yeeyy... Buat saya jawaban kaya gitu sama kaya orang bilang mau kuliah, tapi pas ditanya jurusan apa, jawabnya apa aja -__-" . Kenapa tujuan traveling itu penting? Karena bisa jadi beda tujuan itu beda persiapannya, sama kaya kuliah beda jurusan ya beda mata kuliahnya. Traveling ke kota besar macam Singapura bisa jadi beda persiapannya dengan traveling ke pegunungan terpencil, baik dari sisi budget, fasilitas, informasi, dsb. Dan kalau kita traveling ke luar negeri, jangan lupa yang paling penting adalah paspor, untuk amannya pastikan masa berlakunya masih > 6 bulan.
Selain menetapkan tujuan, tentukan juga sama siapa. Pergi sama siapa juga harus diperhitungan loh. Emang kalau makin banyak teman bisa jadi biaya semakin ringan karena bisa dibagi, tapi apakah teman kamu itu orang yang tepat untuk traveling bareng? Jangan sampai nanti di tempat tujuan malah ribut karena yang satu mau belanja, yang satu mau ke pantai. Ingat, makin banyak kepala, makin banyak juga pemikirannya. Kalau emang terpaksa traveling bareng orang yang seleranya beda, sepakati dari awal, apa mau saling nemenin, atau ada waktu tertentu untuk jalan masing2.
2. Siapkan tabungan dan incar tiket jauh2 hari.
Tempat tujuan udah clear, mulailah cari tiket jauh2 hari, kalau bisa cari yang promo. Tapi ingat, biasanya tiket promo itu ga bisa di-refund, jadi pastikan seelumnya kalau waktu liburannya udah fix. Kalau perlu ajukan cuti jauh2 hari.
Untuk tiket pesawat emang lebih murah lebih baik karena biasanya salah satu pengeluaran terbesar ya tiket pesawat. Saran saya kalau cari tiket online lewat pihak ketiga, bandingkan juga dengan harga tiket di website resmi maskapainya, dan bandingkan harga semua maskapai. Saya pernah nih membandingkan harga tiket Banjarmasin - Balikpapan untuk maskapai Lion Air, Air Asia, dan Citylink untuk dapat tiket murah. Akhirnya saya belilah tiket termurah, Lion Air/Wings Air dengan jam keberangkatan menjelang Maghrib. Ternyata sampai Balikpapan saya baru tau kalau Garuda lagi ada yang promo, jatuhnya harganya hampir sama dengan harga tiket Lion Air saya. Bah, saya ga ngecek Garuda karena saya pikir ga akan masuk sama kantong saya. Pelajarannya adalah, jangan minder untuk ngecek semua maskapai, karena maskapai besarpun kadang kalau promo harganya jadi masuk di kantong. Selain itu lumayan kan dapat fasilitas yang lebih oke untuk harga yang ga beda jauh :)
Pengeluaran terbesar berikutnya biasanya adalah penginapan/hotel. Untuk yang satu ini bisa booking jauh2 hari kalau emang nemu yang murah banget, atau go show pas datang kesana. Kalau mau go show, siapkan beberapa alternatif penginapan lain, just in case penginapan yang kita mau udah full booked. Untuk penginapan, sesuaikan sama budget. Kalau emang budget liburannya terbatas, ya ga usah dipaksain nginep di hotel bintang 4 atau bintang 5. Intinya sih seimbangkan aja, jangan sampai siang melarat - malam konglomerat.
Tempat tujuan udah clear, mulailah cari tiket jauh2 hari, kalau bisa cari yang promo. Tapi ingat, biasanya tiket promo itu ga bisa di-refund, jadi pastikan seelumnya kalau waktu liburannya udah fix. Kalau perlu ajukan cuti jauh2 hari.
Untuk tiket pesawat emang lebih murah lebih baik karena biasanya salah satu pengeluaran terbesar ya tiket pesawat. Saran saya kalau cari tiket online lewat pihak ketiga, bandingkan juga dengan harga tiket di website resmi maskapainya, dan bandingkan harga semua maskapai. Saya pernah nih membandingkan harga tiket Banjarmasin - Balikpapan untuk maskapai Lion Air, Air Asia, dan Citylink untuk dapat tiket murah. Akhirnya saya belilah tiket termurah, Lion Air/Wings Air dengan jam keberangkatan menjelang Maghrib. Ternyata sampai Balikpapan saya baru tau kalau Garuda lagi ada yang promo, jatuhnya harganya hampir sama dengan harga tiket Lion Air saya. Bah, saya ga ngecek Garuda karena saya pikir ga akan masuk sama kantong saya. Pelajarannya adalah, jangan minder untuk ngecek semua maskapai, karena maskapai besarpun kadang kalau promo harganya jadi masuk di kantong. Selain itu lumayan kan dapat fasilitas yang lebih oke untuk harga yang ga beda jauh :)
Pengeluaran terbesar berikutnya biasanya adalah penginapan/hotel. Untuk yang satu ini bisa booking jauh2 hari kalau emang nemu yang murah banget, atau go show pas datang kesana. Kalau mau go show, siapkan beberapa alternatif penginapan lain, just in case penginapan yang kita mau udah full booked. Untuk penginapan, sesuaikan sama budget. Kalau emang budget liburannya terbatas, ya ga usah dipaksain nginep di hotel bintang 4 atau bintang 5. Intinya sih seimbangkan aja, jangan sampai siang melarat - malam konglomerat.
3. Rencanakan perjalanan dan estimasi biaya.
Browsing, browsing, dan browsing. Hari gini apa sih yang ga bisa di-googling? Saya selalu browsing sebelum mengunjungi tempat tertentu, selain untuk memberikan gambaran tempat2 yang menarik untuk saya kunjungi, juga bisa ngasih gambaran tentang suasana di tempat tersebut, dari sisi tata letak, keamanan, tranportasi, jam operasional, biaya atau estimasi biaya keseluruhan. Cek juga apakah ada diskon khusus yang bisa dimanfaatkan (misal khusus pelajar, anak2, lansia, dsb). Kalau travelingnya banyakan sama teman2 sih saya biasanya ga browsing terlalu banyak, apalagi kalau ada guide atau teman yang emang asli orang sana. Tapi waktu saya traveling sendirian atau cuma berdua misalnya, saya banyak browsing untuk meminimalisir hal2 yang ga diinginkan. Untuk perjalanan luar negeri, saya sarankan sebelum berangkat tukar mata uang dulu di Indonesia karena kursnya lebih bisa diperhitungan daripada tukar di negara lain yang kadang kursnya agak sulit diprediksi (biasanya nilai tukarnya lebih rendah). Untuk spare, lebih baik bawa Dollar daripada Rupiah karena harga tukarnya yang lebih stabil di berbagai negara.
4. Siapkan barang2 atau keperluan seefektif mungkin.
Situasi yang paling sering dialami oleh traveler pemula selain kekurangan uang adalah kebanyakan atau justru kekurangan bawa baju atau barang bawaan lainnya. Untungnya saya belum pernah ngalamin hal ini. Saya emang aslinya males ribet, jadi biasa bawa barang seperlunya aja. Hal ini sangat berguna pas saya di Kuala Lumpur, dimana saya diajak kenalan sama orang yang ga jelas. Bawa hanya satu ransel dan tas pinggang kecil memudahkan saya untuk kabur dengan kecepatan cahaya (kebayang ga sih kalau saya mau lari bagai kilat sambil seret2 koper segede gaban :| )
Bawa barang seperlunya juga membantu kalau kita harus berpergian dengan transportasi umum atau jalan kaki sambil bawa semua barang. Tapi kalau mau (dan siap) traveling mewah sih, mau bawa satu lemari juga ya sikat aja.
Biasanya kalau jalan2 saya bawa pakaian dan barang lainnya dengan perhitungan rumus berikut (ini saya loh ya, setiap orang bisa beda2 tergantung kebutuhan pribadi) :
Situasi yang paling sering dialami oleh traveler pemula selain kekurangan uang adalah kebanyakan atau justru kekurangan bawa baju atau barang bawaan lainnya. Untungnya saya belum pernah ngalamin hal ini. Saya emang aslinya males ribet, jadi biasa bawa barang seperlunya aja. Hal ini sangat berguna pas saya di Kuala Lumpur, dimana saya diajak kenalan sama orang yang ga jelas. Bawa hanya satu ransel dan tas pinggang kecil memudahkan saya untuk kabur dengan kecepatan cahaya (kebayang ga sih kalau saya mau lari bagai kilat sambil seret2 koper segede gaban :| )
Bawa barang seperlunya juga membantu kalau kita harus berpergian dengan transportasi umum atau jalan kaki sambil bawa semua barang. Tapi kalau mau (dan siap) traveling mewah sih, mau bawa satu lemari juga ya sikat aja.
Biasanya kalau jalan2 saya bawa pakaian dan barang lainnya dengan perhitungan rumus berikut (ini saya loh ya, setiap orang bisa beda2 tergantung kebutuhan pribadi) :
- 1 baju untuk jalan-jalan/hari + 1 baju tidur/3 hari + 1 baju spare/seminggu (jadi kalau mau liburan seminggu total bawaan 7 baju jalan2 + 2 baju tidur + 1 baju spare, totalnya 10 baju)
- 1 stel pakaian formal kalau ada plan untuk menghadiri suatu acara, atau baju renang kalau ada plan nyemplung.
- 1 celana panjang jeans/bulan (iya, saya satu jeans untuk 1 bulan. Toh ga akan dipakai setiap hari juga) + 1 celana tidur/seminggu + 1 celana pendek jalan2/seminggu + 1 celana (biasanya) selutut untuk spare. Perhitungan celana ini termasuk yang dipakai perjalanan pergi & pulang, biasanya saya prefer pakai celana panjang jeans untuk antisipasi AC yang terlalu dingin.
- Sepasang sepatu kets (biasanya saya pakai di perjalanan pergi & pulang) dan 1 pasang sendal (ya iyalah, masa pakenya sebelah doang)
- Baju dalam ga usah dibahaslah ya, dikira2 aja. Kalau kurang ya pakainya side A-side B aja, atau beli celana dalam sekali pakai untuk spare.
- Peralatan mandi. Saya pribadi lebih suka bawa sabun & shampo sendiri sih daripada pakai dari hotel/penginapan, kalau mau beli aja yang botol kecil atau sachet. Termasuk deodoran buat nutupin bau ketek karena pake baju yang sama seharian, sikat gigi, dan pasta gigi.
- 1 pashmina serbaguna atau sarung. Bisa untuk alas kalau bantal penginapannya bau, atau kekurangan selimut.
- 1 Topi untuk nutupin kalau panas atau bad hair day karena saya males bawa hairdryer.
- Charger (untungnya Blackberry dan Android colokannya sama, jadi saya biasanya bawa 1 aja daripada hilang), powerbank, dan kamera pocket.
- Obat, saya biasanya bawa painkiller (multipurpose, bisa dipakai untuk sakit kepala atau sakit gigi), obat alergi, dan obat mencret (hey, who knows?)
- Berikutnya, girls thing. Pembalut. Selalu perhitungkan siklus haid dan bawa pembalut untuk berjaga-jaga kalau waktunya udah dekat. Kenapa ini harus diperhitungkan baik2? Karena kalau asal bawa 1-2 bungkus isi 10 aja, pembalut yang puffy itu bakal ngabisin banyak space di tas, tapi kalau asal ga bawa dan ternyata udah waktunya dapet, siapa yang mau ngalamin kasus emergency itu di tempat antah berantah yang ga kita kenal? Saya pribadi walaupun bukan waktunya, tapi saya selalu bawa 2-3 buah untuk jaga2, lumayan bisa dipake kalau tiba2 kena diare akut/mencret tak tertahankan.
- Sabun colek/detergen sachet kecil, tapi khusus kalau perjalanan lebih dari 2 minggu.
- Kantong plastik.
- Buku catatan & alat tulis (optional sih)
Untuk bawa baju juga, saya diajarin teman waktu trip Sumatera Utara cara membawa baju yang praktis (terutama kaos) yang ga makan banyak tempat, yaitu dengan cara digulung. Yup, bukan dilipat, tapi digulung. Kalian bisa browsing di mbah gugel cara packing baju yang efektif.
5. Siapkan kondisi fisik.
Mungkin kesannya sepele, tapi cukup penting. Pengalaman ini saya rasain pas saya ke Batu Caves, dimana untuk masuk ke guanya kita harus ngelewatin 272 anak tangga. Awalnya dengan kekuatan sugesti saya beranggapan gampang aja naiknya. Ternyata saya yang dulu masih muda, sehat, langsing dan lajang (lah, apa hubungannya -__-" ), baru sekitar 100 anak tangga udah kecapean dan duduk istirahat sambil minum dan pijat2 kaki sendiri. Bahkan kakek2 dan nenek2 lebih kuat fisiknya dari saya. Disitu saya merasa harga diri saya terinjak2, gaya udah kaya backpacker, tapi naik tangga aja kewalahan.
Pesan moralnya adalah, kadang karena terlalu excited kita jadi ga terlalu ngerasa cape. Tapi percaya deh, jangan terlalu mengandalkan kekuatan pikiran untuk ini. Usahain rajin jogging atau jalan selama 2 minggu sebelum traveling. Sayang kan kalau kita ga bisa menjelajahi semua tempat karena fisik yang tidak berdaya.
6. Siapkan kondisi mental
Untuk traveling selain perlu persiapan rencana, uang, fisik, dsb, juga diperlukan tekad yang kuat. Soalnya pengalaman saya adaaa aja godaan sebelum kita berangkat traveling. Salah satu godaan yang berat untuk saya adalah di tahun 2012, 2 hari menjelang keberangkatan ke Singapura. Waktu itu saya udah siap semua mulai dari tiket, hostel, dan keperluan traveling, tiba2 H-2 saya dapat tawaran interview dari salah satu perusahaan besar di bidang alat berat pertambangan. Jedeerrr... Waktu itu saya yang baru dapat gelar sarjana sekaligus pengangguran, tiba2 dapat panggilan untuk posisi yang bagus di perusahaan besar. Sebenarnya kalaupun saya ga jadi berangkat ya ga rugi2 banget mengingat saya dapat tiket promo yang berangkatnya cuma 70 ribu, dan nginepnya di hostel. Tapi yang jadi pertimbangan saya adalah kapan lagi saya bisa ke Singapura, belum tentu setiap tahun. Dengan tekad bulat terpaksa saya tolak tawaran panggilan tersebut dengan alasan yang ga rasional, mau liburan (belagu banget ya :| ) Hahaha... Tapi yang namanya rejeki ga kemana, ujung2nya saya tetap dapat kerja di industri tambang ko walaupun di perusahaan yang berbeda :D
Setelah semuanya siap dan terencana, tekad juga udah bulat, jangan lupa ada faktor "X" bernama : apes. Jadi siap2 mental (dan spare uang) for the unexpected things that could happen. Tapi tenang, persiapan yang lebih matang bisa membantu mengurangi ketegangan kita. Jangan lupa yang terakhir : berdoa. Saya juga orangnya ga beriman2 banget sih, tapi sebelum memulai perjalanan saya usahakan selalu berdoa dulu untuk keselamatan ;)
Kalau semua persiapan udah terlaksana, berarti anda udah siap untuk menaklukkan dunia #lebay
Happy Traveling :)
Mungkin kesannya sepele, tapi cukup penting. Pengalaman ini saya rasain pas saya ke Batu Caves, dimana untuk masuk ke guanya kita harus ngelewatin 272 anak tangga. Awalnya dengan kekuatan sugesti saya beranggapan gampang aja naiknya. Ternyata saya yang dulu masih muda, sehat, langsing dan lajang (lah, apa hubungannya -__-" ), baru sekitar 100 anak tangga udah kecapean dan duduk istirahat sambil minum dan pijat2 kaki sendiri. Bahkan kakek2 dan nenek2 lebih kuat fisiknya dari saya. Disitu saya merasa harga diri saya terinjak2, gaya udah kaya backpacker, tapi naik tangga aja kewalahan.
Pesan moralnya adalah, kadang karena terlalu excited kita jadi ga terlalu ngerasa cape. Tapi percaya deh, jangan terlalu mengandalkan kekuatan pikiran untuk ini. Usahain rajin jogging atau jalan selama 2 minggu sebelum traveling. Sayang kan kalau kita ga bisa menjelajahi semua tempat karena fisik yang tidak berdaya.
6. Siapkan kondisi mental
Untuk traveling selain perlu persiapan rencana, uang, fisik, dsb, juga diperlukan tekad yang kuat. Soalnya pengalaman saya adaaa aja godaan sebelum kita berangkat traveling. Salah satu godaan yang berat untuk saya adalah di tahun 2012, 2 hari menjelang keberangkatan ke Singapura. Waktu itu saya udah siap semua mulai dari tiket, hostel, dan keperluan traveling, tiba2 H-2 saya dapat tawaran interview dari salah satu perusahaan besar di bidang alat berat pertambangan. Jedeerrr... Waktu itu saya yang baru dapat gelar sarjana sekaligus pengangguran, tiba2 dapat panggilan untuk posisi yang bagus di perusahaan besar. Sebenarnya kalaupun saya ga jadi berangkat ya ga rugi2 banget mengingat saya dapat tiket promo yang berangkatnya cuma 70 ribu, dan nginepnya di hostel. Tapi yang jadi pertimbangan saya adalah kapan lagi saya bisa ke Singapura, belum tentu setiap tahun. Dengan tekad bulat terpaksa saya tolak tawaran panggilan tersebut dengan alasan yang ga rasional, mau liburan (belagu banget ya :| ) Hahaha... Tapi yang namanya rejeki ga kemana, ujung2nya saya tetap dapat kerja di industri tambang ko walaupun di perusahaan yang berbeda :D
Setelah semuanya siap dan terencana, tekad juga udah bulat, jangan lupa ada faktor "X" bernama : apes. Jadi siap2 mental (dan spare uang) for the unexpected things that could happen. Tapi tenang, persiapan yang lebih matang bisa membantu mengurangi ketegangan kita. Jangan lupa yang terakhir : berdoa. Saya juga orangnya ga beriman2 banget sih, tapi sebelum memulai perjalanan saya usahakan selalu berdoa dulu untuk keselamatan ;)
Kalau semua persiapan udah terlaksana, berarti anda udah siap untuk menaklukkan dunia #lebay
Happy Traveling :)
hahaha, iya iya, jangan sampe yak satu pengen belanja satu pengen ke museum yang satu lagi udah kangen kasur :3
ReplyDeleteurusan persiapan fisik tuh penting banget!! Jadi inget Bapak S yang udah wakti-wanti cewe-cewe supaya kuat jalan dan ternyata doi yang tepar di hostel :)))))
Yuhuu...Jangan sepelekan juga kekuatan kaki orang yang hobi belanja, karena bisa jadi kakinya jauh lebih berotot dari atlet :))
Delete