Saturday, November 26, 2022

Apa kabar 5 tahun terakhir?

Setelah hampir 5 tahun saya berhenti menulis blog, dan akhirnya baru2 ini menulis Review Doraemon Story of Seasons Friends of The Great Kingdom, saya jadi terpikirkan untuk kembali menulis. Walaupun saya tidak bisa menjanjikan berapa lama niat ini bertahan, tapi setidaknya untuk saat ini, mumpung saya lagi bersemangat, saya akan mencoba menulis sebanyak2nya. 

Sebenarnya saya juga lupa, kenapa dulu saya berhenti menulis. Tapi mungkin karena kesibukan, dan banyaknya hal yang terjadi, sehingga akhirnya saya tidak sempat lagi merangkai kata untuk menulis di blog. Trus, apa aja sih yang terjadi selama hampir 5 tahun vakum dari blogger? Banyak... Hehehe.. Ada beberapa kejadian besar dalam hidup saya dalam 5 tahun terakhir, mulai dari yang menyenangkan sampai yang menyedihkan.

Momen besar pertama sejak terakhir saya menulis di blog terjadi di akhir tahun 2018, tepatnya menjelang Natal 2018. Saat itu Ayah saya meninggal dunia karena kanker yang dideritanya. Sebenernya Ayah saya udah terdiagnosa kanker sejak awal tahun, dan sempat menjalani operasi. Namun setelah operasi, Ayah saya belum sempat menjalani kemoterapi karena kondisi ginjalnya yang kurang baik. Ayah saya adalah perokok aktif, dan bisa minum kopi sampai 5 cangkir sehari. Sayangnya, beberapa bulan kemudian kondisinya drop, dan di hari Jumat di akhir tahun 2018 Ayah saya meninggalkan kami untuk selamanya.

Momen besar selanjutnya terjadi saat pandemi Covid-19 melanda di awal tahun 2020. Saat itu adalah sebuah titik balik di hidup saya, dimana saya mulai berolahraga, dan mengatur pola makan saya untuk hidup lebih sehat dan, tentu saja, menurunkan berat badan. Saya yang sebelumnya suka sekali dengan keju2an dan mager tingkat dewa, mulai membiasakan diri bangun pagi, dan berolahraga. Saat itu saya masih meraba2 olahraga apa yang cocok untuk saya, yang saya merasa enjoy menjalaninya, dan juga pola makan seperti apa yang cocok untuk saya. Jadi kalau ada yang udah lama ga ketemu saya, dan kaget melihat perubahan saya. Yaa, inilah momen awal mulanya 😁

Momen besar berikutnya masih dalam periode awal pandemi, tepatnya sekitar 2 bulan setelah saya mulai menjalankan gaya hidup (yang lebih) sehat. Saat itu saya akhirnya mendapatkan rumah impian sekaligus rumah pertama saya. Ini adalah rumah yang sebenernya sudah saya incar sejak lama tapi udah sold out. Jadi ini adalah salah satu kota mandiri yang sedang dikembangkan oleh developer yang cukup ternama di Tangsel. Model rumahnya cluster gitu dengan lingkungan yang kelihatannya cukup nyaman. Sebenernya saya udah mengincar rumah di cluster tersebut sejak 1 tahun sebelumnya ketika baru launching, tapi saat itu uang saya belum cukup. Ketika uangnya terkumpul 1 tahun kemudian, ternyata rumahnya udah sold out. Padahal rumah tersebut indent, baru serah terima 2 tahun setelah launching. Saya sempat melihat2 rumah lain, tapi terus terang ga ada yang nyangkut di hati. Namun ketika pandemi, saya justru dikabarin oleh marketingnya, kalau ada unit yang cancel. Mungkin karena pandemi, dan saat itu lockdown dimana2, beberapa orang membatalkan pesanan unitnya. Setelah saya lihat, ternyata unit yang di-cancel adalah tipe yang memang saya incar, dan posisinya rumahnyapun menurut saya strategis, tidak terlalu jauh dari gerbang cluster. Saya sendiri suka dengan rumah ini karena terkesan modern, dan denahnya yang menurut saya bagus, ada halaman belakang walaupun mungil, kamar mandi tidak terlalu kecil, dan semua ruangan termasuk kamar mandi ada jendelanya, yang artinya semua ruangan (kecuali gudang) akan memiliki sirkulasi yang cukup. Untuk ukurannya sendiri pas untuk saya, tidak terlalu besar, tapi juga tidak terlalu kecil. Tanpa babibu, akhirnya langsung saya booking, dan proses untuk cicil DP (karena rumahnya indent masih proses pembangunan, dan akan serah terima tahun depan, maka DP bisa dicicil sampai sebelum serah terima). Emang ya, namanya jodoh ga akan kemana 🙂

Setelah momen bahagia mendapatkan rumah impian, di awal tahun 2021 saya kembali dapat momen menyedihkan. Kali ini saya harus kehilangan Oddie (saya pernah menulis tentang Oddie disini). Oddie yang udah berusia 9 tahun, akhirnya harus pergi untuk selama2nya karena sakit. Oddie ini kucing yang selalu menemani saya ketika saya senang dan sedih, dan ketika saya kesepian. Bisa dibilang, Oddie ini ada ketika saya mengalami masa yang sulit di hidup saya. Sebelum Oddie pergi untuk selamanya, 1 bulan terakhir kondisinya emang ga baik. Dia udah harus disuapi makannya, banyak tidur, dan keliatan udah ga bersemangat. Sampai akhirnya dia mulai ga mau makan sama sekali, jadinya saya lebih mirip mencekoki daripada menyuapi. Karena udah ga tega, waktu kondisinya udah drop banget saya sempet mengucapkan terima kasih atas waktu kita bersama, dan kalau Oddie udah lelah, Oddie boleh pergi, saya ikhlas. Setengah jam kemudian Oddie pun pergi. Saya sedih, tentu saja, saya sampai menangis 3 hari 3 malam. Sekarang menulis inipun, saya mewek lagi 😢. Sampai saat ini saya bersyukur sih, waktu itu saya sempet mengucapkan selamat tinggal sambil menciumnya di saat2 terakhirnya. Bukan hanya saya, Sweety pun kelihatan kehilangan sekali, apalagi mereka ini kemana-mana selalu berdua. 

Momen berikutnya ternyata masih momen yang berat untuk saya. 5 bulan setelah kepergian oddie, saya kehilangan juga Tini, kucing saya yang udah berusia 16 tahun. Saya inget banget Tini ini lahir ketika saya kuliah semester2 awal. Bisa dibilang, Tini ini seperti tumbuh bersama saya. Tini harus pergi untuk selama2nya karena sakit. Emang sejak 2 bulan sebelumnya saya sempat merasa ada benjolan di perutnya ketika sedang mengelus2 Tini. Saat itu benjolannya tidak terlalu besar, jadi tidak terlihat karena ketutup bulunya yang lebat. Setelah dibawa ke dokter hewan, ternyata benjolan tersebut adalah kanker payudara. Saya dan ibu saya sempat membawa Tini ke dokter hewan lain untuk second opinion, tapi rupanya dokter lainpun memberikan diagnosa yang sama. Kedua dokter hewan yang kami kunjungi juga tidak menyarankan operasi, mengingat usianya yang sudah cukup tua dan benjolannya yang membesar dengan sangat cepat. 1,5 bulan sejak diagnosa, kondisi Tini mulai drop. Lagi2 saya harus memaksanya makan, seperti Oddie. Rasanya luka saya karena kehilangan Oddie belum kering, sudah dikorek2 lagi. Akhirnya pertengahn tahun 2021, Tini pergi untuk selama2nya 😢

Momen berikutnya terjadi hanya 1 bulan setelah kepergian Tini. Kali ini momennya membahagian untuk saya, sehingga bisa sedikit menghibur kesedihan saya sebelumnya. Ya, rumah saya udah jadi, dan akhirnya saya resmi pindah ke rumah baru.. Yeay! Saya nekat pindahan walaupun rumah masih kosong, belum ada AC, belum ada gorden, hanya bermodalkan kasur, lemari, dan TV. Satu hari setelah pindahan baru saya pasang AC, dan mulai merencanakan pemasangan kitchen set. Sampai saat ini saya masih mencicil mengisi rumah. Ga apa2, pelan aja sesuai kemampuan. Saya memilih membuat nyaman area lantai 2 (kamar2) terlebih dahulu. Lucunya, saya baru pasang gorden 1 tahun setelah pindah rumah. Jadi selama 1 tahun pertama, kalau malam rumah saya seperti aquarium 😂. Untungnya di blok itu baru saya aja yang tinggal, kiri-kanan-depan semua masih kosong belum ditempati, jadi ga perlu takut diintip tetangga. Untuk lantai bawah juga belum ada sofa, dll. Hanya ada meja makan aja. Sementara TV masih dipasang di kamar, karena toh saya banyak memghabiskan waktu di kamar tidur. Mudah2an sih, tahun depan saya bisa mulai mengisi lantai 1. Doain aja nanti bonus tahunannya banyak ya.. Hehhehe..

Hmmm.... flashback  beberapa tahun ke belakang, ternyata perjalanan saya naik turun sekali, seperti rollercoaster. Tapi apapun itu, semua udah jadi takdir. Kalau orang bilang, jodoh, rejeki, dan maut itu udah diatur. Ya itulah yang terjadi dengan saya di periode tersebut, ceritanya seputaran dari maut, rejeki, dan jodoh (jodohnya dengan rumah 😅 ). Kalau kalian, apa kabar di 5 tahun terakhir ini?


Friday, November 18, 2022

Review : Doraemon Story of Seasons Friends of The Great Kingdom (Switch)

Setelah bertahun2 berhenti menulis blog, ntah kesambet apa pagi ini tiba2 kepikiran untuk menulis lagi. Karena 1 minggu terakhir ini saya baru memainkan game baru di Nintendo Switch, jadi mari kita review game baru yang sedang saya mainkan ini, yaitu Doraemon Story of Seasons : Friends of The Great Kingdom. Saya tertarik main game ini karena masa kecil saya diisi dengan game simulation seri Harvest Moon dan tentu saja, kartun Doraemon di RCTI. Kartun yang bisa bikin saya bangun pagi di hari Minggu, padahal biasanya setiap mau sekolah saya susah sekali bangun pagi.

Sebelumnya mungkin ada yang bertanya2, loh memori masa kecilnya dengan game Harvest Moon tapi ko sekarang bahasnya game dari serial Story of Seasons? Apa hubungannya? Oke, gini gini. Jadi game Harvest Moon yang kita kenal dulu, itu game yang dibuat oleh Developer Marvelous, dan didistribusikan oleh Natsume sebagai publisher. Pada tahun 2012, dengan alasan perbedaan visi (klasik sekali 😅) akhirnya Marvelous dan Natsume berpisah. Marvelous melanjutkan seri game tersebut dengan nama Story of Seasons, sementara Natsume sebagai pemegang lisensi judul Harvest Moon juga tidak mau kehilangan pasar, sehingga Natsume memutuskan untuk men-develop sendiri game Harvest Moon dan tetap melanjutkan seri tersebut. Jadi game Harvest Moon yang kita kenal dulu, sekarang bernama Story of Seasons. Lalu bagaimana dengan game berjudul Harvest Moon yang beredar di pasaran sekarang? Well, menurut saya bagaimanapun juga, roh sebuah game itu ada di developer, bukan di publisher. Walaupun Natsume berusaha untuk melanjutkan seri tersebut, tapi tanpa developer aslinya, tentu saja feel-nya akan berbeda. Game Harvest Moon terbaru besutan Natsume, yaitu Harvest Moon : One World mendapat kritik yang sangat tajam. Saya sampai ga tega untuk menulis reviewnya, jadi silakan di-browsing saja 😀

Oke, kembali ke game Doraemon Story of Seasons : Friends of The Great Kingdom. Game ini menceritakan tentang Nobita yang bertengkar dengan ibunya pada saat libur musim panas. Akhirnya Nobita dan Doraemon, beserta kawan-kawannya memutuskan untuk pergi menaiki pesawat luar angkasa menuju sebuah planet asing. Di planet tersebut mereka menemukan seorang anak laki-laki yang terluka. Setelah menolong anak yang kemudian diketahui bernama Lumis, mereka diajak melihat2 lingkungan sekitar yang berada di sebuah kerajaan, dan pada akhirnya mempersilakan Nobita untuk tinggal di farmhouse selama libur musim panas. Long story short, kita akan bermain sebagai Nobita, dan membantu Lumis untuk mengembalikan masa kejayaan farm yang ada di kerajaan tersebut.

Cover game untuk Nintendo Switch


Untuk gameplay-nya sendiri, bagi kalian yang pernah bermain dengan seri Harvest Moon original ataupun seri Story of Seasons, pasti familiar dengan gameplay-nya. Untuk kontrol dan fungsi tombol2nya cukup simple dan user friendly. Untuk sehari-hari kita bisa menghabiskan waktu di farm mengurus tanaman seperti sayuran, buah-buahan, atau bunga, dan mengurus hewan ternak seperti ayam, sapi, domba, llama, bahkan lebah. Kita juga bisa memancing di sungai atau pantai, foraging di hutan, atau menambang di mine. Selain itu juga akan ada to-do list dari Lumis, request dari warga sekitar, dan objective lain sehingga kita tidak pernah kehabisan kerjaan. Kemudian kita juga bisa mendekorasi farm kita dengan dekorasi2 agar unik, dan meng-upload-nya ke internet. Kita juga bisa melihat-lihat farm orang lain untuk mencari inspirasi.

Gameplay dan scenery dalam game.

Yang menarik lagi dari game ini adalah grafiknya yang menurut saya cute. Grafiknya yang seperti lukisan cat air ini mengingatkan saya akan buku2 dongeng. Kolaborasi tema Doraemon ke dalam game farming simulation ini juga cukup pas. Kita akan dibantu dengan gadget2 yang aneh tapi canggih dari Doraemon. Seiring berjalannya waktu, ketika pekerjaan di farm sudah semakin banyak, kita bisa meminta kawan2 Nobita untuk membantu kita seperti menyiram, mamancing, bahkan menambang. AI atau Artificial Intelligence untuk bala bantuan ini menurut saya cukup akurat dan sangat membantu menghemat waktu. Namun apabila kita tidak mau mengandalkan AI (atau "komputer") kita juga bisa meminta bantuan teman kita di dunia nyata dengan mode 2 Player. Yes, asalkan ada 2 controller, kita bisa meminta teman untuk bermain sebagai Doraemon dan membantu kita di farm. Mode ini juga cocok untuk yang punya anak kecil dan sering nimbrung pengen ikutan main. 

Tapi dibalik menariknya game ini secara keseluruhan, ada sedikit yang mengganjal untuk saya, yaitu cutscene yang banyak dan dialog yang panjang2. Di awal game dimana masih banyak perkenalan dengan karakter2 atau warga, cutscene ini cukup banyak dan menghabiskan waktu. Kemudian untuk setiap pertambahan friendship dengan setiap karakter juga akan ada cutscene yang sedikit mengganggu apabila saya sedang melakukan aktivitas tertentu. Apalagi, untuk penambahan hati atau firendship di game ini relatif sangat mudah. Sebagai tambahan juga, ketika pertama bermain, peta denahnya cukup menantang karena tidak menunjukkan jalur2 / jalan, hanya menunjukkan lokasi sehingga agak menyulitkan dalam navigasi. Namun hal ini bukan masalah karena seiring waktu, kita akan hafal diluar kepala untuk jalur2 yang biasa kita lewati.

Peta farm dan sekitarnya.


Kesimpulannya untuk game ini cukup menarik bagi saya. Kolaborasi tema Doraemon dan farming simulation cukup apik dan pas, salah satunya adalah dengan menambahkan alat-alat ajaib khas Doraemon yang akan membantu kita dalam aktivitas sehari-hari. Game ini juga cukup menyenangkan dan santai, pace-nya bisa disesuaikan dengan masing2 pemain. Mengingat genre-nya adalah simulasi, tentu permainannya sehari-harinya cukup repetitif, tapi to-do list / objective yang harus dilakukan cukup membantu memberikan arah ketika kita bingung mau ngapain.

Bagi yang tertarik untuk memainkannya, game Doraemon Story of Seasons : Friends of The Great Kingdom ini rilis pada tanggal 4 November 2022 di Indonesia, dan tersedia dalam versi Nintendo Switch, Windows, dan Playstation 5. Saya sendiri memainkan game ini di Nintendo Switch. Saya memainkan game region Asia edisi pre-order yang di dalamnya ada bonus asesoris seperti kostum, furniture, dan juga benih. Dalam region ini sudah tersedia subtitle bahasa Indonesia juga lho. Berikut cuplikan trailer resminya, barangkali bisa jadi pertimbangan bagi kamu yang tertarik untuk memainkannya. Cheers :)