Saturday, March 5, 2016

Oddie, The Odd Eyed Cat

Di rumah saya yang masih ngontrak ini saya tinggal bareng sebuah (saking ajaibnya) kucing persia bulu pendek jenis exotic shorthair jantan berwarna putih. Karena mata kiri dan kanannya yang beda warna (sebelah kuning-sebelah biru, yang istilahnya odd-eye) kita sebut saja dia Oddie (nama sebenarnya). Asal mulanya saya punya Oddie adalah pas saya baru pindah ke rumah sendiri di akhir tahun 2015, dan ngerasa ga lengkap kalo ga ada hewan peliharaan. Keluarga saya biasa pelihara dan merawat hewan, mulai dari kucing, anjing, kura-kura, marmut, hamster, burung, ikan, bahkan semutpun kami nafkahi dengan cara nyimpen makanan sembarangan :p
Dengan latar belakang kaya gitu, sayapun tumbuh jadi seorang anak yang senang memelihara hewan, termasuk masa kecil ang saya habiskan dengan masukin belalang ke botol yang udah dikasih rumput dan lubang udara (siapa sih yang engga :| )

Kenapa saya pilih kucing? Karena yang pertama kucing itu ukuranya pas aja, daripada hewan kecil kaya hamster yang selalu asik di kandangnya karena ga bisa kemana2 dan akan menghianati kita dengan cara kabur pas kita lengah *emosional dan berkaca2* #trauma-masa-lalu. Kucing juga bisa jadi temen kalo kita ketakutan karena tiba2 inget adegan di film horor atau perlu ngecek ke dapur karena ada suara2 aneh. Untuk panduan singkat, dari reaksi kucing kita bisa tau suara aneh itu asalnya dari mana/apa, kalau mereka masuk mode berburu kita bisa tenang karena kemungkinan besar itu serangga, kalau mereka cuek aja berarti itu ga penting dan ga mengancam, kalau mereka melotot trus kabur kita juga mending ikutan kabur karena bisa jadi itu dari dunia lain #pengalaman
Trus kenapa ga pilih anjing? Jawabannya lebih sederhana...Anjing cenderung perlu space yang lebih besar untuk lari, sedangkan rumah saya ini kecil banget dan halamannya cuma cukup untuk jemuran. Kalo diajak lari keliling kompleks tiap pagi atau sore juga saya ga bisa janji...Jangankan lari, bisa jalan ke minimarket terdekat aja udah sebuah prestasi buat saya :))

Oke, setelah fix pilihan jatuh ke kucing, pilihan lainnya adalah apakah saya mau bawa kucing dari ortu di Bandung atau adopt baru lagi. Kebetulan ortu di Bandung kucingnya ada 9, saking banyaknya sampai kami kehabisan ide untuk ngasih nama, mulai dari Tina, Tini, Tono, Toni, Tuna, Tano, dst... Tapi setelah dipikir2 lagi, kucing-kucing itu udah biasa bermain di halaman yang luasnya berhektar2, apa iya mereka betah kalo nanti tinggal di rumah mungil ini yang mungkin cuma dianggap sebesar toilet mereka O_o

Dengan berbagai pertimbangan itu akhirnya fix pilihan adalah adopt baru. Kebetulan temennya ibu saya mau ngasih beberapa kucingnya untuk diadopt, dan saat itu juga saya langsung jatuh cinta sama Oddie. Kucing2nya temennya ibu saya ini biasa dikandangin, jadi saya mikir rumah saya yang kecil ini bagaikan kota Jakarta untuk mereka, luas dan menyesatkan :|
Sebenernya saya sendiri bukan penyuka kucing hidung pesek. Soalnya kucing hidung pesek yang pernah saya lihat (persia bulu panjang) ekspresi mukanya terkesan jahat. Tapi ternyata untuk jenis exotic shorthair ini justru lucu karena muka dan matanya yang memang lebih bulat dibandingkan kucing persia longhair. Bayangin aja ada kaya bola bulu bulat, ada 2 mata bulat kaya kancing, plus hidung pesek yang bikin garis mulutnya kaya cheshire cat di Alice in Wonderland-nya Tim Burton.

Sekarang Oddie yang sebentar lagi merayakan ultahnya yang ke-4 ini lincah banget dan hobinya main. Saya kaya punya anak balita dengan mainan berserakan di lantai, mulai dari bola bulu, bola pingpong, tikus2an yang pake per, sampai mainan tali dengan tikus & lonceng di ujungnya. Tiap sore dia harus diajak main biar malemnya kecapean dan tidur pulas. Kalo engga...hadeehhh....Bisa2 saya bergadang karena dia berisik ngajak main.
Selain hobi mainnya yang bikin saya berasa tua, pada dasarnya dia kucing yang baik dan terpelajar. Dia tau kotak pasir yang jadi toiletnya, bersih, kalau kita lagi bersih2 rumah dia sabar menanti dalam kandang, kalau dipanggil dia datang dan selalu menyambut kalau kita pulang :*

Oddie yang sering dipanggil Pak Boss ini juga punya prilaku yang lucu cenderung konyol, misalnya kalau mau tidur dia suka mijet2 apapun yang dibawah kakinya, ntah perut kita, selimut, atau bantal. Kalau makan juga dia suka jepit makanannya pakai 2 kaki depannya trus dimasukkin mulut kaya kelinci. Saya dari dulu pengen masukin video dia makan ke youtube cuma ga jadi2 soalnya nyari momen kalo mukanya lagi kinclong (malu dong jadi artis ko belekan)

Dibalik kekonyolan dan muka lucunya, Oddie ini kalau tidur mukanya absurd, lidahnya suka melet semaleman, dan kadang matanya ga bener2 nutup semua. Bener2 ga cocok jadi payboy, kalau saya kucing betina kayanya saya bakal ilfil tidur bareng dia. Pernah subuh2 saya pegang lidahnya udh kering banget saking semaleman ada diluar mulutnya. Ok, no morning kiss.
Anyway, Pak Boss Oddie ini bener2 bikin suasana rumah saya yang sepi jadi lebih ceria, dan selalu nemenin saya dengan segala kekonyolannya :)   


Pak bos Oddie lengkap dengan beleknya

2 comments:

  1. aakk kok lucu banget sih ceu? Matanya beda warna gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hohohoho.... Makasih ra
      *kibas rambut*
      *kedip2 mata*

      Delete