Friday, February 12, 2016

Singapore (Day 1)

Saya jalan2 ke Singapura bulan Maret 2012 bareng teman2 kuliah saya. Kalau ke KL kemarin saya malamnya masih bisa tidur enak di hotel berbintang dan sempat jalan2 elit naik taksi, kali ini saya & teman2 tidur di hostel ala2 backpacker. Mungkin di Singapura inilah saya ngerasain pengalaman sebagai backpaker beneran :D
Rencana perjalanan kami sebenernya dimulai sejak setahun sebelumnya. Gara2nya waktu itu lagi ada promo tiket Air Asia, dimana kami dapat tiket untuk berangkatnya cuma 70ribu aja untuk rute Bandung - Singapura. Dapat harga tiket yang segitu murahnya, langsung kami sikat, yang penting beli dulu, rencana belakangan... Hehehe... Lumayan juga jadwal liburan yang masih setahun lagi bikin kami sempat nabung dulu dan cari akomodasi melalui internet. Kalau Trinity menjalankan trip around the world selama setahun, saya setahun cuma bikin planningnya aja. Ke Singapura doang lagi. Hebat kan? 
Rencana awal kami hanya berangkat bertiga aja, tapi kemudian beberapa teman kuliah kami akhirnya memutuskan ikut juga dan beli tiket menyusul. Akhirnya niat liburan backpacker-an dengan kelompok kecil berubah jadi kaya liburan ibu-ibu arisan, 7 orang (1 laki2 dan 6 perempuan) dengan jadwal tiket yang beda2, karena beberapa teman beli tiketnya masing2 dan mencari yang termurah. Awalnya sempat khawatir karena dari rombongan mini ini seleranya beda2, ada yang doyannya heritage, ada yang doyannya museum, ada yang lebih tertarik sama mainan, dan ada juga yang hobi dan niatnya belanja. Untungnya kita bisa sepakat untuk ittenary-nya, dan sepakat bakal ada jam dimana kita pisah untuk memuaskan hasrat masing2. Sisi positifnya juga, makin banyak orang makin murah karena bisa patungan :)

Hari pertama agak diluar dugaan karena masalah penerbangan. Sebenarnya jarak keberangkatan pesawat kami semua ga terlalu jauh, 4 orang ambil tiket untuk jam 8 pagi, sementara saya dan 2 teman yang punya rencana awal ke Singapura beli tiket untuk penerbangan jam 11 pagi (iya, buat saya jam 11 masih disebut pagi). Tapi akhirnya karena masalah teknis semua penerbangan ga sesuai rencana. Beberapa hari sebelum hari H, 4 orang teman yang seharusnya berangkat jam 8 pagi direschedule jadi jam 5 pagi, dan pas hari H-nya kami bertiga yang seharusnya terbang jam 11 delay sampai dengan 4 jam lebih. Inilah yang disebut jurang diantara kita, sebagian jadi pagi banget, yang lainnya jadi siang banget -__-" dan yang berangkat siang banget ini udah pasti bakal kehilangan waktu untuk jalan2 pemanasan di Singapura T__T
Yang lebih dahsyat lagi adalah pas hari H, 2 orang yang seharusnya berangkat jam 5 pagi itu terlambat datang sehingga ga bisa ikut penerbangan yang ditentukan. Alasannya adalah karena mereka Solat Subuh dulu di rumah. Ngngng... Mengingat rumahnya cukup jauh dari bandara, saya ga abis pikir juga sih kenapa ga Solat di bandara aja :| . Tapi gimanapun juga, anak soleh bakal disayang Tuhan. Mereka dapat kebijakan dari maskapai untuk ikut penerbangan kami. Yeay. Yang tadinya kami cuma bertiga untuk flight yang (awalnya) jam 11, sekarang jadi berlima. Cuma ya itu...Pesawat kami delay sampai 4 jam lebih, artinya dua teman kami ini harus rela tua di bandara.

Sambil nunggu waktu keberangkatan yang lumayan lama kami sempat keluar untuk makan & nongkrong, liat2 dalamnya bandara Husein Sastranegara, dan foto2. Untungnya saya cuma bawa satu ransel yang ga berat, jadi ga ribet sama sekali dan ga cape bawa2nya. Setelah jam keberangkatan udah dekat, kami balik ke bandara dan ternyata kami dapat satu paket McD sebagai kompensasi delay. Lumayanlah daripada singa terbang yang biasanya cuma ngasih roti & aqua.
Kami sampai di Changi Airport Singapura sekitar jam 6-7 malam waktu setempat (waktu Singapura lebih cepat satu jam dibandingkan waktu di Bandung). Sayapun bisa ngelewatin imigrasi tanpa kesulitan. Kelar urusan imigrasi kami berempat langsung naik skytrain untuk ke terminal 2 yang ada stasiun MRT. Di stasiun MRT kita beli EZ Link seharga 12 SGD (waktu itu kursnya 1 SGD = Rp 6.800) yang masa berlakunya 5 tahun. Selain bisa dipakai untuk naik MRT juga bisa dipakai untuk naik bus. Lumayan, pulang ke Indonesia nanti kartunya bisa dipakai kenang2an atau oleh2 :)


Kartu keramat untuk keliling Singapura

Dari bandara kami naik MRT, transit di Tanah Merah, lalu melanjutkan MRT lain sampai Bugis. Kami menginap di ABC Hostel di Jl. Kubor di daerah Bugis. Sebenarnya dari sini ke hostel walaupun ga terlalu jauh bisa naik bus, tapi kami yang waktu itu masih bego dan excited memutuskan jalan kaki. Saya sih ga masalah karena cuma bawa ransel yang keisi setengah, tapi dua teman saya bawa koper segede gaban karena mereka emang mau niat belanja. 
Beres nyimpen barang di hostel, kami keluar untuk jalan2 santai. Ini jalan2 pemanasan yang seharusnya bisa kami nikmati siang hari. Kami jalan2 ke Bugis Street sekalian cari makanan atau cemilan. Sayangnya karena udah kemaleman, jalan2 sebentar kami langsung disuguhi tontonan pedagang tutup kios. Kamipun pulang sambil muter2 sedikit.
Besok2 kami pasti kesini lagi ;)


Bugis Street

Oya, untuk foto2 di Singapura selain foto yang saya ambil sendiri, ada juga foto dari teman2 saya. Salah satunya dari pemilik blog coklatdanhujan.wordpress.com yang jadi partner in crime jalan2 saya karena selera kami yang hampir sama. Kalau kalian mampir ke blognya dan liat2 fotonya, saya disitu yang paling ganteng, eh apa ganteng kedua ya :p

To be continued...

2 comments:

  1. Tetep paling ganteng kok dibandingin ama Sakti mah :))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uhuy... Janganlah kalau dibandingin sama Sakti, nanti wibawanya jatuh :p

      Delete