Friday, March 11, 2016

Numpang Lewat di Balikpapan

Pertama kali saya menginjakkan kaki di Pulau Kalimantan adalah bulan Agustus 2012. Waktu itu saya baru sebulan menyandang status sebagai karyawan perusahaan kontraktor tambang dan kebagian penempatan di salah satu desa kecil di Kalimantan Timur, yang akses tercepatnya adalah melalui Balikpapan. Saya berangkat dari bandara Soekarno Hatta bareng 5 orang teman yang mendapat penempatan yang sama dengan penerbangan siang hari. Kami sampai di Bandara Sepinggan Balikpapan sore hari dan langsung menuju mess transit milik perusahaan untuk menyimpan barang2 dan leyeh2. Kami akan melanjutkan perjalanan ke jobsite penempatan kami besok sorenya, sehingga kami punya waktu satu hari satu malam untuk "lihat2" kota Balikpapan.

Waktu kecil saya ngebayangin kalau Pulau Kalimantan adalah pulau yang masyarakatnya tradisional dan masih jauh dari kata modern. Sekarang anggapan itu salah besar, karena ternyata kota Balikpapan udah modern, punya gedung bertingkat, punya segala jenis restoran fastfood, dengn hotel mewah yang melimpah. Walaupun kotanya ga sebesar Jakarta atau Surabaya, tapi kemajuan di kota ini ga kalah dari dua kota besar tersebut. Yang paling menarik perhatian saya adalah Balikpapan ini kotanya bersih dan aman. Jarang banget saya nemuin sampah berserakan di jalan, bahkan Bandung masih kalah bersih dari Balikpapan. Setelah beberapa tahun kemudian saya juga berpendapat kalau Balikpapan ini kota yang aman, kalau mau cuti saya sering keluyuran jam 3 subuh nenteng ransel di Balikpapan dan ga ada satupun orang yang ganggu saya atau deketin dengan niat ga bener. Ya antara Balikpapan ini kota dengan tingkat kriminalitas yang rendah, atau saya aja yang emang ga menarik :|

Balik ke cerita pertama kali saya numpang lewat di Balikpapan, setelah menyipan tas saya dan teman2 memutuskan jalan2 di sekitaran mess sekalian cari makan malam. Kami jalan menyusuri jalan protokol sambil lihat2. Jalan kaki di Balikpapan cukup nyaman, karena tersedia trotoar yang lumayan besar dan dibatasin pagar. Awalnya kami berniat makan seafood atau kepiting yang emang terkenal seperti RM Dandito atau Kenari. Tapi karena hari udah mulai gelap dan kami mulai cape, akhirnya kami memutuskan untuk makan baso aja di salah satu belokan dekat Novotel. Kami sempat kompakan untuk check-in Novotel di twitter untuk ngomporin teman2 yang transit di kota lain seperti Banjarmasin dan Berau. Kami berhasil bikin teman2 kami iri karena ngira kami nginep di Novotel, padahal sih cuma numpang makan baso di dekat Novotel. Hehehe...
Beres makan kami kembali ke mess dengan jalan mutar, maksudnya untuk cari pemandangan lain dari jalan pertama. Sampai di mess kami nongkrong2 sebentar sambil ngobrol dengan sesama karyawan dari jobsite lain, sharing pengalaman di jobsite dan kemudian tidur.

Pagi2 kami diajak sama mentor saya untuk jalan2 ke Kebun Sayur. Saya pergi dengan beberapa teman aja, karena ada yang sakit dan ada juga yang nemenin teman yang sakit. Dengar nama Kebun Sayur saya pikir kami akan diajak jalan2 ke perkebunan sayuran di pinggiran Balikpapan, ternyata perkiraan saya salah. Kebun Sayur adalah pasar yang menjual berbagai macam benda atau cendera mata khas Kalimantan. Pilihannya sangat banyak mulai dari baju adat Kalimantan, kain khas Kaltim, asesoris khas Dayak, perhiasan batu atau manik2 dengan beragam motif, bahkan mandau juga ada. Selain itu di bagian sampingnya banyak yang jualan berbagai macam makanan. Sayangnya waktu saya kesana pasar tersebut kurang tertata dengan baik. Sebelum berangkat kami disarankan untuk pakai sandal jepit aja karena kalau musim hujan sering becek. Selain itu kita juga harus pintar2 nawar untuk dapat harga termurah. Pasar yang sempat kebakaran beberapa kali ini cocok untuk dijadikan one stop shopping bagi yang berminat cari oleh2 tradisional atau khas Kalimantan.


Salah satu kios di Kebun Sayur; dari tripadvisor.com

Selesai lihat2 di Kebun Sayur, kami lanjutkan untuk sarapan di sekitar sana. Kami makan di salah satu warung Soto dekat Kebun Sayur. Selesai makan kami kembali ke mess transit untuk mandi, packing, dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke Batu Kajang melalui Pelabuhan Semayang. Sebenarnya masih banyak tempat wisata yang bisa dijelajahi di Balikpapan dan sekitarnya seperti wisata alam di Pantai Kemala, Pantai Lamaru, Pantai Manggar, Hutan Bakau Margomulyo, Bukit Bangkirai, Penangkaran Buaya Teritip, atau dinner romantis di pinggir laut di daerah Ruko Bandar, atau sekedar leyeh2 di Taman Bekapai. Saya sendiri waktu pertama kali ke Balikpapan belum sempat mengunjungi tempat2 tersebut, tapi saya juga ga ngotot harus mengunjungi semuanya sekaligus, namanya juga numpang lewat. Lagipula mengingat kami mendapat penempatan Kalimantan Timur, Balikpapan bakalan jadi tempat singgah langganan, jadi masih banyak kesempatan untuk men-ceklist daftar tempat yang wajib dikunjungi di Balikpapan :)

No comments:

Post a Comment