Wednesday, May 4, 2016

Room Service Yang Self Service

Tanggal 30 April 2015 kemarin saya berangkat ke Tasikmalaya dalam rangka acara syukuran hamil 4 bulanannya istri kakak saya. Waktu itu saya dan ortu menginap di Hotel Ramayana, dengan pertimbangan lokasinya yang dekat dengan tempat acara diadakan, selain itu kami juga udah familiar dengan hotel ini karena waktu dulu kakak saya nikahnya di hotel ini dan kami sekeluarga besar menginap di hotel ini.

Hotel Ramayana dilihat dari balkon kamar, dari Tripadvisor.com

Pertama kali menginap disana adalah bulan Oktober 2014, saya menginap di kamar standard. Nuansa kamarnya peralihan dari kamar jadul ke modern, jadinya modern nanggung. Tempat tidurnya udah pakai spring bed yang desainnya modern, matching dengan meja riasnya, cuma untuk meja dan sofanya modelnya masih jadul. Kamar mandinya walaupun udah shower tapi keliatan udah mulai berkerak dan wastafel yang menguning.

Untungnya waktu menginap kedua kalinya kami bertiga dapat kamar super deluxe, yang harganya lebih mahal 60 ribu rupiah aja dari kamar standard. Pas kami masuk kamar, kamar ini jauh lebih bagus daripada kamar yang yang dulu saya tempatin. Ya iyalah, lebih mahal :| . Selain itu katanya sih udah banyak kamar yang selesai direnovasi. Model tempat tidur dan meja riasnya sama dengan kamar standard yang dulu saya tempati, bedanya meja dan sofanya udah matching dengan furniture lainnya yag bernuansa modern. Unuk kamar mandinya pun keliatan lebih modern dengan lantai dan dinding batu berwarna abu2 gelap, so much better dibandingkan kamar yang saya tempati dulu yang lantai kamar mandinya masih dari keramik. Sayangnya wastafelnya keliatan jarang dibersihkan karena warnanya yang udah menguning banget, dan ada helaian rambut yang nyangkut belum dibersihkan. Overall kamar dan balkonnya bersih, cuma minus di wastafel kamar mandi aja. Sayang saya ga nemu foto kamar mandinya yang baru.

Suasana kamar, dari Tripadvisor.com

Ke-absurd-an hotel ini saya rasakan di hari Minggu paginya. Saya yang lagi flu berat dan sakit tenggorokan, ingat dengan menu sarapannya yang bikin saya ga selera, nasi goreng dan roti + Blueband & selai kiloan. Akhirnya saya liat2 menu room service dan tertarik dengan menu cream soup yang kayanya bakal enak banget buat tenggorokan saya. Sayapun menelepon ke nomor untuk room service sambil ngebayangin makan sup hangat sambil tiduran di kasur. Ga lama kemudian telepon diangkat.

"Halo" kata pegawai laki2 yang ngangkat telepon saya.

"Halo mas, saya mau pesan antar makanan ke kamar, bisa?" bales saya dengan suara serak2 kering.

"Bisa, tapi kena charge antar 50" kata si mas2nya dengan nada ketus.

"50!? 50 apa? 50 ribu?" tanya saya dengan nada bloon. Wajarlah saya bloon, sepanjang saya nginep di hotel berbagai bintang, belum pernah saya ngalamin mau pesan room service kena biaya antar, diluar tip. Lah ini, hotel bintang 2 aja biaya antarnya 50 ribu, cuma dari kitchen ke kamar. Biaya delivery Mcd yang perlu naik motor aja ga segitunya. Apalagi saya cuma mau pesan cream soup yang harganya cuma 20 ribuan aja.

"Iya, biaya antar 50 ribu! Udahlah bu, datang sendiri aja ke resto-nya!" si mas2 ini makin jutek.

Tanpa ba-bi-bu telepon langsung saya tutup. Kesel. Iyalah, gimana ga kesel, voucher sarapan ga saya pake karena saya lagi sakit, jadinya males turun dan ngidam cream soup hangat. Eh malah "ditolak" sama pegawai room service-nya, dan saya malah disuruh datang sendiri kesana. Kalau ga niat nganter ya jangan pasang menu room service di kamar -__-" . Seandainya ada jam operasional untuk room service juga baiknya dicantumkan di menu, dan masa iya kaya gitu cara ngejawab telepon dari customer? Zzz... Kalau datang sendiri ke resto untuk ambil pesanan sih namanya bukan room service, tapi self service atau restaurant service :|

Karena pundung, akhirnya pagi itu saya ga sarapan. Ayah saya yang udah tau menu sarapannya dari nginep pertama kali juga ga bergairah untuk turun. Ibu saya yang ga mau rugi voucher sarapan aja ga sanggup ngabisin roti dan nasgornya yang masih lebih enak beli di mamang pinggir jalan.

Awalnya saya mau review hotel ini lumayan value for money kalau pesan lewat situs2 agoda dan sejenisnya. Soalnya kalau pake aplikasi semacam agoda, traveloka, dan sejenisnya kita bisa dapat rate yang lebih murah sampai Rp 100.000 dibandingkan walk-in yang rate-nya bisa sampai Rp 490.000 untuk kamar super deluxe. Tapi mengingat pelayanan room service-nya yang buruk, bisa dipastikan itu terakhir kalinya saya menginap di hotel ini. 

No comments:

Post a Comment